Walikota Malang ini juga menegaskan, bahwa Persema hanya mengundurkan diri dari kompetisi ISL, tetapi tidak sebagai anggota PSSI.
Menurut Peni, berdasarkan statuta FIFA keanggotaan PSSI bisa dicabut melalui Kongres Luar Biasa. Karenanya sang Walikota ini beranggapan kongres tahunan PSSI tidak bisa menggugurkan keanggotaan Persema Malang.
"Kami akan persiapkan langkah hukum, karena ada statuta FIFA yang bisa dipakai untuk menggugat PSSI. Yang bisa mencoret keanggotaan Persema adalah Kongres Luar Biasa," ujar Peni.
"Kami hanya keluar dari kompetisi ISL, tetapi tidak dari PSSI, saya tetap ketua PSSI Malang," Peni menambahkan.
"Dan sebagai anggota, saya rasa kami masih mempunyai hak suara dalam kongres tahunan yang digelar di Bali saat ini."
Di tempat yang sama, pelatih Persema, Timo Scheunemann tampak terlihat emosional ketika mengomentari dikeluarkannya Persema U-18 dari kejuaraan yang dinaungi PSSI. Lebih lanjut, pelatih keturunan Jerman ini menyesalkan tindakan PSSI, karena itu dianggapnya sama dengan membunuh talenta-talentada muIndonesia.
"Saya tidak percaya ini, PSSI seharusnya tidak bertindak sewenang-wenang. Mereka (Persema U-18) masih bisa terus berkembang, ini sungguh ... (Timo terlihat emosional dan tidak bisa melanjutkan komentarnya)."
Klub Persema Malang dan Persibo Bojonegoro yang keluar dari Indonesia Super League (ISL) resmi dipecat dari keanggotaan PSSI pada kongres tahunan PSSI di Pan Pasific Nirwana, Tabanan, Bali, Sabtu (22/01).
Kedua klub itu dinyatakan telah melanggar statuta PSSI, AFC dan FIFA karena telah keluar dari kompetisi resmi dan bertanding di Liga Primer Indonesia (LPI). Keputusan itu telah mendapatkan persetujuan oleh peserta kongres. (bola/mac)
