TABANAN, KOMPAS.com — Ketua Umum PSSI Nurdin Halid kembali mendapat kecaman dari publik lewat aksi unjuk rasa yang dilakukan kelompok suporter yang menghendaki perubahan di tubuh PSSI.
Teriakan hujatan terhadap Nurdin pun tak lepas dari demonstrasi yang digelar siang tadi.
Bahkan, Nurdin dianggap sebagai teroris dalam dunia sepak bola Tanah Air. "Nurdin adalah teroris sepak bola. Jika Bali telah berhasil menghukum teroris pelaku bom, saya meminta sekali lagi agar provinsi ini menghukum teroris sepak bola Indonesia," ujar Hengki Bambang Widodo, mantan Manajer Persikapro, Probolinggo, yang mengaku telah menjadi korban Nurdin saat timnya dulu dijanjikan promosi ke Divisi Utama pada musim 2008/2009.
Selain meneriaki Nurdin dengan sebutan teroris, mereka juga mendesak para pembesar PSSI legowo lengser dari jabatan yang selama ini mereka duduki.
Demonstran yang datang saat kongres memasuki masa jeda makan siang tersebut tidak diizinkan masuk mendekati halaman gedung yang dipakai kongres, dan hanya berada di luar pintu gerbang utama hotel.
Mereka tertahan barisan keamanan setempat yang dibantu aparat kepolisian. Kongres dibuka sekitar pukul 10.30 Wita dan berlangsung tertutup. Wartawan hanya diperbolehkan mengambil gambar selama 10 menit di awal-awal kongres berlangsung. (Tribunnews.com/Alie Usman)
Sumber : tribunnews.com Teriakan hujatan terhadap Nurdin pun tak lepas dari demonstrasi yang digelar siang tadi.
Bahkan, Nurdin dianggap sebagai teroris dalam dunia sepak bola Tanah Air. "Nurdin adalah teroris sepak bola. Jika Bali telah berhasil menghukum teroris pelaku bom, saya meminta sekali lagi agar provinsi ini menghukum teroris sepak bola Indonesia," ujar Hengki Bambang Widodo, mantan Manajer Persikapro, Probolinggo, yang mengaku telah menjadi korban Nurdin saat timnya dulu dijanjikan promosi ke Divisi Utama pada musim 2008/2009.
Selain meneriaki Nurdin dengan sebutan teroris, mereka juga mendesak para pembesar PSSI legowo lengser dari jabatan yang selama ini mereka duduki.
Demonstran yang datang saat kongres memasuki masa jeda makan siang tersebut tidak diizinkan masuk mendekati halaman gedung yang dipakai kongres, dan hanya berada di luar pintu gerbang utama hotel.
Mereka tertahan barisan keamanan setempat yang dibantu aparat kepolisian. Kongres dibuka sekitar pukul 10.30 Wita dan berlangsung tertutup. Wartawan hanya diperbolehkan mengambil gambar selama 10 menit di awal-awal kongres berlangsung. (Tribunnews.com/Alie Usman)
