Pihak penyelenggara Liga Primer Indonesia (LPI) tidak bergeming dengan keluarnya surat ancaman dari FIFA. Bahkan, melalui Juru Bicara LPI, Abi Hasantoso, mereka justru balik mempertanyakan keabsahan surat tersebut.
"Keabsahan surat itu sangat perlu dipertanyakan. Tidak mungkin FIFA dengan cepat merespons surat PSSI, yang mungkin tidak terlalu penting buat FIFA. Selain itu, kita semua sudah tahu dalam sebuah administrasi, tidak mungkin hanya dua lembar dan tidak ada tanda FIFA di dalamnya,” tegas Abi yang dihubungi okezone.
“Bila memang akan ada sanksi yang dijatuhkan FIFA kepada kami, tentu kami akan dipanggil pihak FIFA dan ada pembicaraan. Tidak serta-merta langsung diwakilkan oleh PSSI untuk memberikan hukuman,” lanjut Abi lagi.
Sebelumnya, Kamis (13/01), PSSI melalui Sekjen-nya Nugraha Besoes menunjukkan surat dari FIFA itu pada para wartawan. Namun, sayang wartawan tidak dipekenankan melihat secara langsung atau memperbanyak surat dari otoritas sepak bola tertinggi di dunia tersebut.
Sementara itu, seperti dilansir Tempointeraktif, senada dengan Abi, pengurus PSM Makassar mempertanyakan keaslian surat ancaman yang disampaikan Besoes. Wakil Manajemen PSM, Husain Abdullah, menilai surat itu bodong dan palsu karena tidak ditandatangani dan distempel .
Husain yakin bahwa organisasi sekaliber FIFA, ungkapnya, tidak mungkin gegabah menerbitkan sebuah surat resmi tanpa stempel dan tanda tangan. Apalagi FIFA merupakan organisasi induk sepak bola dunia yang akan mempertahankan reputasi. “Saya kira FIFA tidak mungkin gegabah menerbitkan surat,” tuturnya.
Lebih lanjut, mengenai surat ancaman PSSI, Husain menyatakan bahwa PSM tidak akan menanggapi dengan serius. Husain memastikan bahwa PSM bakal tetap berlaga di ajang LPI, yang telah dimulai 8 Januari lalu di Solo. (oke/ti/den)
14 Jan 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)