SAMARINDA, - Klub sepak bola Persisam Putra Samarinda terancam bakal bubar jika pemerintah pusat melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) melarang penggunaan dana APBD untuk kegiatan sepak bola profesional mulai tahun 2012. Ini ditegaskan Manager Persisam Putra Samarinda Harbiansyah Hanafiah, kepada Tribun, Selasa (25/1/2011). Jika Mendagri Gamawan Fauzi menyatakan efektif aturan larangan menggunakan dana APBD untuk klub sepak bola profesional maka, bukan hanya klub sepak bola yang mengikuti kompetisi di Indonesia Super Liga (ISL) tetapi klub di Divisi Utama dan Divisi I yang menggunakan dana APBD dan dipastikan bakal bubar.
"Kalau langkah PSSI saya tidak tahu. Tapi langkah Persisam kalau itu tidak ada APBD, bubar. Iya dong, gimana gaji pemain. Sayang tidak sayang kalau tidak ada duitnya, apa yang disayangkan. Saya yang mendirikan pasti sayangkan itu. Cuma apa daya," kata Harbiasnyah.
Padahal, lanjut Harbiasyah, dalam UU No 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah dan UU No 3 Tahun 2005 tentang Olahraga yang menjadi tanggungjawab pemerintah. "Kalau dicounter di koran itu sudah, tapi apa artinya. Kecuali pakai demo," ucapnya. (budi/tk)
"Kalau langkah PSSI saya tidak tahu. Tapi langkah Persisam kalau itu tidak ada APBD, bubar. Iya dong, gimana gaji pemain. Sayang tidak sayang kalau tidak ada duitnya, apa yang disayangkan. Saya yang mendirikan pasti sayangkan itu. Cuma apa daya," kata Harbiasnyah.
Padahal, lanjut Harbiasyah, dalam UU No 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah dan UU No 3 Tahun 2005 tentang Olahraga yang menjadi tanggungjawab pemerintah. "Kalau dicounter di koran itu sudah, tapi apa artinya. Kecuali pakai demo," ucapnya. (budi/tk)