Ujung tombak Adelaide United Sergio van Dijk mengaku enggan bermain di kompetisi Liga Primer Indonesia [LPI] karena tak mau karir sepakbolanya menghadapi risiko di masa mendatang.
Van Dijk kini sedang berupaya mencari klub menjelang masa reses kompetisi Liga Utama Australia [A-League] selama enam bulan. Adelaide masih menyisakan satu pertandingan di kompetisi ini, dan bakal berhadapan dengan Wellington Phoenix di Hindmarsh.
Kemungkinan besar kompetisi baru akan dimulai pada Oktober nanti, sehingga Adelaide berencana ingin meminjamkan sejumlah pemainnya kepada klub-klub di Asia untuk mengurangi pengeluaran klub selama jeda kompetisi.
Van Dijk yang ingin menjadi warga negara Indonesia agar bisa memperkuat tim Merah Putih di berbagai event internasional mengatakan, tidak menutup kemungkinan dirinya bermain di Indonesia. Hanya saja, ia tidak ingin bermain di LPI.
“Saya tidak ingin mengambil risiko, dan saya pikir juga Adelaide tidak akan mengizinkan [bergabung ke klub LPI],” ungkap Van Dijk dilansir adelaidenow.com.au.
Namun bermain untuk klub di Indonesia bukan menjadi pilihan utama Van Dijk. Kemungkinan bermain di Indonesia bisa terjadi bila ia tidak berhasil bergabung dengan klub-klub Jepang, Korea Selatan atau Cina.
Bila ada klub dari negara raksasa sepakbola Asia yang meminjam Van Dijk, maka klub tersebut mendapatkan opsi secara permanen membeli pencetak 16 gol bagi Adelaide musim ini tersebut dengan harga $1 juta.
“Saya tidak tahu apakah saya dijual atau tidak. Mereka harus berbicara dengan klub terlebih dahulu. Tapi saya lebih memilih bermain di pertandingan dibandingkan hanya berlatih atau menjalani uji coba selama libur kompetisi,” kata Van Dijk.
“Jika ada kesempatan, saya akan mempertimbangkan hal itu. Dalam sepakbola, Anda tidak tahu apa yang akan terjadi.”
Van Dijk kini sedang berupaya mencari klub menjelang masa reses kompetisi Liga Utama Australia [A-League] selama enam bulan. Adelaide masih menyisakan satu pertandingan di kompetisi ini, dan bakal berhadapan dengan Wellington Phoenix di Hindmarsh.
Kemungkinan besar kompetisi baru akan dimulai pada Oktober nanti, sehingga Adelaide berencana ingin meminjamkan sejumlah pemainnya kepada klub-klub di Asia untuk mengurangi pengeluaran klub selama jeda kompetisi.
Van Dijk yang ingin menjadi warga negara Indonesia agar bisa memperkuat tim Merah Putih di berbagai event internasional mengatakan, tidak menutup kemungkinan dirinya bermain di Indonesia. Hanya saja, ia tidak ingin bermain di LPI.
“Saya tidak ingin mengambil risiko, dan saya pikir juga Adelaide tidak akan mengizinkan [bergabung ke klub LPI],” ungkap Van Dijk dilansir adelaidenow.com.au.
Namun bermain untuk klub di Indonesia bukan menjadi pilihan utama Van Dijk. Kemungkinan bermain di Indonesia bisa terjadi bila ia tidak berhasil bergabung dengan klub-klub Jepang, Korea Selatan atau Cina.
Bila ada klub dari negara raksasa sepakbola Asia yang meminjam Van Dijk, maka klub tersebut mendapatkan opsi secara permanen membeli pencetak 16 gol bagi Adelaide musim ini tersebut dengan harga $1 juta.
“Saya tidak tahu apakah saya dijual atau tidak. Mereka harus berbicara dengan klub terlebih dahulu. Tapi saya lebih memilih bermain di pertandingan dibandingkan hanya berlatih atau menjalani uji coba selama libur kompetisi,” kata Van Dijk.
“Jika ada kesempatan, saya akan mempertimbangkan hal itu. Dalam sepakbola, Anda tidak tahu apa yang akan terjadi.”