Genderang besar berbunyi nyaring dari tribune sisi selatan Stadion Gajayana Malang. Salah satu pentolan penabuh drum Aremania, suporter Arema FC, Cak No semangat menabuh genderangnya.
Bunyi genderang yang bertalu-talu makin membahana saat puluhan ribu Aremania yang memadati stadion. Di bawah kendali dirigen Aremania, Yuli Soempil, nyanyian tersebut membuat merinding seluruh isi stadion. ”Arema... Indonesia... Arigato...,” berulangulang nyanyian itu dinyanyikan, dipadu dengan tabuhan puluhan genderang dan tarian Aremania dari atas tribune membuat suporter tim tamu dari Kawasaki Frontale Jepang melongo terkesima dari tribune VIP.
Itu adalah secuil kenangan pada 2007, kala Arema tampil di Liga Champion Asia (LCA). Kenangan manis atraksi Aremania dari atas tribune yang seolah sudah disulap menjadi panggung bersama. Momen itu akan kembali membahana saat Arema mencicipi lagi kerasnya LCA 2011. Sebagai jawara Indonesia Super League (ISL) musim lalu, Arema mendapat tiket tampil di LCA musim ini.
Tergabung dalam Grup G bersama Cerezo Osaka (Jepang), Jeonbuk Hyundai Motors (Korea Selatan), dan Shandong Luneng FC (China), peluang Arema memang tipis. Namun, nilai jual sepak bola Malang atau Indonesia bakal melambung dengan kreativitas para Aremania. Yuli Soempil mengaku akan ada atraksi-atraksi yang akan dipersembahkan khusus oleh Aremania saat mendukung Arema di LCA.
”Kami berharap Aremania bisa kembali tampil kompak memberikan dukungan dan menjadi pemain ke-12 bagi Arema. Tujuannya agar tim kebanggaan kami bersama ini bisa memenangi pertandingan,” tandasnya. ”Kalaupun banyak masyarakat internasional masih memandang miring sepak bola Indonesia, melalui atraksi yang sportif dan kompak dari Aremania, saya berharap mereka akan memandang dengan hormat sepak bola Indonesia,” ucapnya.
Pertandingan Arema di LCA yang akan ditonton masyarakat internasional, membuat harapan besar di benak Yuli. Kesempatan ini akan menjadi media promosi yang efektif bagi klub Arema kepada perusahaan internasional dengan besarnya potensi Aremania. Laga tandang Arema pun juga tak akan luput dari Aremania yang ada di luar negeri. Koordinasi Aremania saat Arema melakukan pertandingan tandang, menurut Yuli, sudah dilakukan.
Tercatat, ada sekitar 500 Aremania di Jepang sudah siap memberikan dukungan penuh. ’’Saya sudah dikontak oleh kawan-kawan di Jepang, Korea, dan China. Bahkan, mereka juga meminta saya untuk berangkat. Namun untuk sementara, saya memutuskan akan memberikan dukungan di kandang saja,” tuturnya.
Tidak ingin kalah dengan para Aremania, panitia pelaksana (panpel) Arema untuk LCA sudah siap untuk menggelar setiap pertandingan level Asia ini. ”Sampai saat ini persiapan sudah mencapai lebih dari 80%. AFC juga sudah meninjau langsung ke stadion (Kanjuruhan), termasuk kubu tim lawan. Kami juga sudah memberikan laporan ke PT Liga Indonesia (Liga) dan AFC,” ujar Media Officer Arema FC Sudarmaji. ■ estu santoso
Bunyi genderang yang bertalu-talu makin membahana saat puluhan ribu Aremania yang memadati stadion. Di bawah kendali dirigen Aremania, Yuli Soempil, nyanyian tersebut membuat merinding seluruh isi stadion. ”Arema... Indonesia... Arigato...,” berulangulang nyanyian itu dinyanyikan, dipadu dengan tabuhan puluhan genderang dan tarian Aremania dari atas tribune membuat suporter tim tamu dari Kawasaki Frontale Jepang melongo terkesima dari tribune VIP.
Itu adalah secuil kenangan pada 2007, kala Arema tampil di Liga Champion Asia (LCA). Kenangan manis atraksi Aremania dari atas tribune yang seolah sudah disulap menjadi panggung bersama. Momen itu akan kembali membahana saat Arema mencicipi lagi kerasnya LCA 2011. Sebagai jawara Indonesia Super League (ISL) musim lalu, Arema mendapat tiket tampil di LCA musim ini.
Tergabung dalam Grup G bersama Cerezo Osaka (Jepang), Jeonbuk Hyundai Motors (Korea Selatan), dan Shandong Luneng FC (China), peluang Arema memang tipis. Namun, nilai jual sepak bola Malang atau Indonesia bakal melambung dengan kreativitas para Aremania. Yuli Soempil mengaku akan ada atraksi-atraksi yang akan dipersembahkan khusus oleh Aremania saat mendukung Arema di LCA.
”Kami berharap Aremania bisa kembali tampil kompak memberikan dukungan dan menjadi pemain ke-12 bagi Arema. Tujuannya agar tim kebanggaan kami bersama ini bisa memenangi pertandingan,” tandasnya. ”Kalaupun banyak masyarakat internasional masih memandang miring sepak bola Indonesia, melalui atraksi yang sportif dan kompak dari Aremania, saya berharap mereka akan memandang dengan hormat sepak bola Indonesia,” ucapnya.
Pertandingan Arema di LCA yang akan ditonton masyarakat internasional, membuat harapan besar di benak Yuli. Kesempatan ini akan menjadi media promosi yang efektif bagi klub Arema kepada perusahaan internasional dengan besarnya potensi Aremania. Laga tandang Arema pun juga tak akan luput dari Aremania yang ada di luar negeri. Koordinasi Aremania saat Arema melakukan pertandingan tandang, menurut Yuli, sudah dilakukan.
Tercatat, ada sekitar 500 Aremania di Jepang sudah siap memberikan dukungan penuh. ’’Saya sudah dikontak oleh kawan-kawan di Jepang, Korea, dan China. Bahkan, mereka juga meminta saya untuk berangkat. Namun untuk sementara, saya memutuskan akan memberikan dukungan di kandang saja,” tuturnya.
Tidak ingin kalah dengan para Aremania, panitia pelaksana (panpel) Arema untuk LCA sudah siap untuk menggelar setiap pertandingan level Asia ini. ”Sampai saat ini persiapan sudah mencapai lebih dari 80%. AFC juga sudah meninjau langsung ke stadion (Kanjuruhan), termasuk kubu tim lawan. Kami juga sudah memberikan laporan ke PT Liga Indonesia (Liga) dan AFC,” ujar Media Officer Arema FC Sudarmaji. ■ estu santoso