Sebuah isu adanya oknum PSSI yang menjual hasil laga kontra Malaysia di leg pertama Final Piala AFF sedang santer terdengar di tanah air, disinyalir ada oknum yang bersekongkol dengan bandar judi kelas kakap negeri Jiran untuk mengatur skor laga di Stadion Bukit Jalil tersebut.
Hari kemarin ada seseorang yang mengaku bernama Eli Cohen pegawai pajak di lingkungan Kementrian Keuangan Republik Indonesia melayang surat terbuka kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui email sang RI 1 terkait kasus ini. Surat tersebut dikirim juga ke email redaksi beberapa media tanah air seperti Tribunnews.com, Bolanews, dan Topskor.
Inti dari surat tersebut adalah nada kekecewaan Eli yang merasa ada kejanggalan terkait hasil akhir laga yang akhirnya mandek di angka 3-0 untuk keunggulan tuan rumah Malaysia tersebut, padahal di babak-babak sebelumnya timnas Garuda tampil begitu perkasa.
Salah satu kutipan dari surat milik Eli adalah sebagai berikut, "Kekalahan tim sepak bola Indonesia dari tuan rumah Malaysia saat itu adalah sudah ditentukan sebelum pertandingan dimulai."
"Hal ini terjadi karena adanya permainan atau skandal suap yang dilakukan oleh Bandar Judi di Malaysia dengan petinggi penting di PSSI (ia menulis inisial dua nama, red)."
"Dari kekalahan tim Indonesia ini baik Bandar judi maupun 2 orang oknum PSSI ini meraup untung puluhan miliar rupiah,"
Eli juga menyebut ada dua nama oknum PSSI yang menjadi otak skandal pengaturan skor ini, mereka disebut sempat masuk ke ruang ganti pemain dan memberikan instruksi skenario busuk tersebut kepada oknum pemain yang akhirnya berulah hingga menjatuhkan mental seluruh skuad.
Gangguan sinar laser yang ada di laga tersebut akhirnya juga merupakan bagian skenario yang mereka siapkan untuk menutupi hal ini, laser dijadikan kambing hitam utama untuk anjloknya performa timnas yang parah di Malaysia.
Eli mengadukan bahwa pihak-pihak yang bermain kotor ini mendapatkan keuntungan luar biasa dari bandar judi asal Malaysia, bahkan uang besar dari aksi ini sebagian digunakan untuk membiayai Kongres Tahunan PSSI di Bali beberapa waktu lalu.
Belum bisa dipastikan apakah surat ini benar-benar bisa dibuktikan kebenarannya, namun yang jelas dari beberapa pihak yang mendapatkan email ini, mulai dari Menteri Olah Raga, Ketua KPK, Ketua DPR, dan Ketua KONI, semuanya masih belum memberikan konfirmasi. (bjt/den/lex)