Berbagai cara dapat dilakukan sebagai ekspresi ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Nurdin Halid sebagai ketua umum PSSI saat ini. Salah satunya dengan membuat sebuah buku yang berisikan tentang catatan-catatan negatif sepak terjang Nurdin Halid selama memimpin.
Cara itulah yang ditempuh oleh Erwiyantoro, seorang pemerhati sepak bola yang juga mantan wartawan sejumlah media cetak. Erwiyantoro menerbitkan buku “Dosa-Dosa Nurdin Halid”, Rabu (16/2), di Gedung Galang Press Jalan Mawar No.72 Baciro Yogyakarta.
Dalam buku setebal 274 halaman tersebut, Erwiyantoro memuat sejumlah opininya tentang sepuluh dosa Nurdin Halid saat memimpin PSSI yang ditulis melalui situs jejaring sosial, lengkap dengan komentar-komentar dari masyarakat. “Memimpin PSSI tanpa mencapai prestasi satu pun selama 8 tahun, Nurdin masih saja sulit digulingkan. Ini bukti kesolidannya membangun dukungan yang menjadikan PSSI sebagai kerajaan bola miliknya,” sebut Erwiyantoro.
Peluncuran buku ini disambut baik oleh Fx. Hady Rudyatmo, Wakil Walikota Solo sekaligus Ketua Pengurus Cabang PSSI kota Solo yang dibekukan oleh PSSI akibat memberikan ijin penyelenggaraan pembukaan LPI di stadion Manahan, Solo beberapa waktu yang lalu.
“Buku ini bagus untuk membuka wawasan pecinta sepak bola di Indonesia agar dapat mengetahui kondisi sepak bola Indonesia yang sebenarnya.” kata Rudyatmo.
Dibalik judul yang cukup berani dan gambar sampul yang provokatif tersebut sebenarnya buku ini masih memiliki beberapa kekurangan. Data-data utama yang hanya berupa sejumlah artikel opini penulis dan komentar-komentar pembaca dalam situs jejaring sosial dapat membuat pembaca menilai data-data tersebut tidak cukup valid.
Siapa saja yang mengirimkan komentar dalam akun situs jejaring sosial tersebut tidak dapat dicek kebenarannya. Kelemahan-kelemahan yang ada dalam buku ini bisa saja dijadikan alasan bagi pengurus PSSI sebagai bentuk black campaign menjelang digelarnya pemilihan ketua umum PSSI dalam konggres yang akan diadakan dalam waktu dekat ini. (lucas/duniasoccer)
Cara itulah yang ditempuh oleh Erwiyantoro, seorang pemerhati sepak bola yang juga mantan wartawan sejumlah media cetak. Erwiyantoro menerbitkan buku “Dosa-Dosa Nurdin Halid”, Rabu (16/2), di Gedung Galang Press Jalan Mawar No.72 Baciro Yogyakarta.
Dalam buku setebal 274 halaman tersebut, Erwiyantoro memuat sejumlah opininya tentang sepuluh dosa Nurdin Halid saat memimpin PSSI yang ditulis melalui situs jejaring sosial, lengkap dengan komentar-komentar dari masyarakat. “Memimpin PSSI tanpa mencapai prestasi satu pun selama 8 tahun, Nurdin masih saja sulit digulingkan. Ini bukti kesolidannya membangun dukungan yang menjadikan PSSI sebagai kerajaan bola miliknya,” sebut Erwiyantoro.
Peluncuran buku ini disambut baik oleh Fx. Hady Rudyatmo, Wakil Walikota Solo sekaligus Ketua Pengurus Cabang PSSI kota Solo yang dibekukan oleh PSSI akibat memberikan ijin penyelenggaraan pembukaan LPI di stadion Manahan, Solo beberapa waktu yang lalu.
“Buku ini bagus untuk membuka wawasan pecinta sepak bola di Indonesia agar dapat mengetahui kondisi sepak bola Indonesia yang sebenarnya.” kata Rudyatmo.
Dibalik judul yang cukup berani dan gambar sampul yang provokatif tersebut sebenarnya buku ini masih memiliki beberapa kekurangan. Data-data utama yang hanya berupa sejumlah artikel opini penulis dan komentar-komentar pembaca dalam situs jejaring sosial dapat membuat pembaca menilai data-data tersebut tidak cukup valid.
Siapa saja yang mengirimkan komentar dalam akun situs jejaring sosial tersebut tidak dapat dicek kebenarannya. Kelemahan-kelemahan yang ada dalam buku ini bisa saja dijadikan alasan bagi pengurus PSSI sebagai bentuk black campaign menjelang digelarnya pemilihan ketua umum PSSI dalam konggres yang akan diadakan dalam waktu dekat ini. (lucas/duniasoccer)