Keprihatinan terhadap prestasi sepakbola nasional juga dilontarkan beberapa pihak. Sejumlah tokoh masyarakat mendirikan MPSI (Masyarakat Pengawas Sepakbola Indonesia) atau IFW (Indonesian Football Watch).
"Pendirian IFW juga karena hingga saat ini belum ada lembaga yang secara spesifik melakukan pengawasan pembinaan sepakbola PSSI," ujar Ketua IFW, Sumaryoto di Senayan, Jakarta, Rabu 23 Februari 2011.
Sumaryoto menilai permasalahan yang kerap membelit tubuh PSSI karena dilatarbelakangi kepentingan kelompok tertentu yang menguasai PSSI. "Misalnya kepentingan politik, jelang final Piala AFF, PSSI sudah dibawa ke ranah politik," ujarnya.
Sementara itu, jelang pemilihan Ketua Umum PSSI, IFW juga akan melakukan langkah dengan mengusahakan calon ketua dari kalangan pembaharu. "Untuk George Toisutta dan Arifin Panigoro, kami berusaha membantu ke lembaga banding agar dapat meloloskan calon kelompok reformis itu," ujarnya.
Wakil Ketua IFW, Max Sopacua menambahkan bahwa substansi didirikannya IFW yakni keprihatinan masyarakat yang menilai PSSI telah dikuasai hanya satu kelompok. "Padahal, landasan utama berdirinya PSSI sejak awal adalah sebagai alat pemersatu bangsa, bukan milik satu kelompok. Kita tidak mau melihat PSSI seperti ini," ujar Max.
Oleh karenanya, pendirian IFW ini sebagai langkah membendung kekuatan yang hendak menggiring sepakbola Indonesia ke arah yang tidak diinginkan. "IFW lahir karena niat tulus, bukan untuk mempolitisasi sepakbola," ujar Max.
"Pendirian IFW juga karena hingga saat ini belum ada lembaga yang secara spesifik melakukan pengawasan pembinaan sepakbola PSSI," ujar Ketua IFW, Sumaryoto di Senayan, Jakarta, Rabu 23 Februari 2011.
Sumaryoto menilai permasalahan yang kerap membelit tubuh PSSI karena dilatarbelakangi kepentingan kelompok tertentu yang menguasai PSSI. "Misalnya kepentingan politik, jelang final Piala AFF, PSSI sudah dibawa ke ranah politik," ujarnya.
Sementara itu, jelang pemilihan Ketua Umum PSSI, IFW juga akan melakukan langkah dengan mengusahakan calon ketua dari kalangan pembaharu. "Untuk George Toisutta dan Arifin Panigoro, kami berusaha membantu ke lembaga banding agar dapat meloloskan calon kelompok reformis itu," ujarnya.
Wakil Ketua IFW, Max Sopacua menambahkan bahwa substansi didirikannya IFW yakni keprihatinan masyarakat yang menilai PSSI telah dikuasai hanya satu kelompok. "Padahal, landasan utama berdirinya PSSI sejak awal adalah sebagai alat pemersatu bangsa, bukan milik satu kelompok. Kita tidak mau melihat PSSI seperti ini," ujar Max.
Oleh karenanya, pendirian IFW ini sebagai langkah membendung kekuatan yang hendak menggiring sepakbola Indonesia ke arah yang tidak diinginkan. "IFW lahir karena niat tulus, bukan untuk mempolitisasi sepakbola," ujar Max.