Nasib 22 pemain yang kini membela klub-klub LPI berada di ujung tanduk. Sebab, PSSI sudah mencabut rekomendasi izin tinggal dan izin kerjanya.
Pencabutan rekomendasi itu disampaikan Sekjen PSSI Nugraha Besoes dalam suratnya kepada Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Mereka adalah pemain yang semula membela klub-klub Liga Super Indonesia (ISL) dan kini bergabung dengan klub-klub LPI.
“Kami tinggal menunggu tindakan Direktorat Jenderal Imigrasi dan Kementerian Tenaga Kerja untuk membatalkan izin tinggal dan izin kerjanya,” ujar Nugraha dalam surat tersebut.
Ke-22 pemain itu, awalnya mendapat rekomendasi izin tinggal dan izin kerja karena membela klub-klub resmi PSSI, baik di Liga Super Indonesia maupun Divisi Utama. Tetapi, pada perkembangannya, mereka tergoda bujuk rayu klub-klub LPI dan bergabung. Padahal, LPI tak mendapat pengakuan dari PSSI, AFC, maupun FIFA.
Para pemain tersebut terdiri dari Patricio Jimenez Diaz (Cile/Semarang United), Antonio Adriano Teles Junior (Brasil/Solo FC), Fernando Andrade (Brasil/Bali de Vata), Oscar Alejandro Aravena (Cile/Bali de Vata), Amarildo Luis de Souza (Brasil/Semarang United), Joshua James Maguire (Australia/Semarang United).
Kemudian, Javier Leopoldo Roca Sepuldeva (Cile/Batavia Union), Jong Kyung Kim (Korsel/Batavia Union), Na Byung Yul (Korsel/Batavia Union), John Trakpor S (Liberia/Persebaya 1927), Yetna Mouaha Felix (Kamerun/Manado United), Eugene Dadi (Australia/Persibo), Kim Kang Hyun (Korsel/Persibo), Carlos Eduardo Bizarro (Brasil/Persibo), Li Zhixing (China/Persibo).
Lalu, Robert Mark Gaspar (Australia/Persema), Seme Patrik Pierre (Kamerun/Persema), Guy Bertrand Ngon A Mamoun (Kamerun/Persema), Srecko Mitrovic (Australia/PSM), Goran Subara (Australia/PSM), Marwan Mustafa Sayedeh (Suriah/PSM), Pierre Njanka Beyaka (Kamerun/Aceh United).