Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga mengancam akan membekukan segala kegiatan penyelenggaraan PSSI dibawah kepemimpinan Nurdin Halid.
Langkah Kemenpora tersebut didasari keukeuhnya Nurdin Halid dalam mempertahankan posisinya. Kemenpora menilai Nurdin Halid sudah gagal dalam mengurus organisasinya.
"Untuk membekukannya, pemerintah segera mengambil semua aset yang selama ini digunakan PSSI. Selain itu, kami akan menghentikan kucuran dana kepada PSSI," terang Kemenpora, Andi A.Mallarangeng, kepada para wartawan dikantornya, Senayan, Jakarta, Senin (28/3).
Tidak cukup sampai disitu, Andi juga akan segara memberikan mandat kepada KONI/KOI untuk menjalankan persiapan tim nasional yang selama ini di emban Nurdin Halid dan kawan-kawan.
Termasuk untuk menjalankan kompetisi Indonesia Super Liga (ISL), Divisi Utama, Divisi 1, Divisi 2, dan Divisi 3, pengelola akan diberikan kepada Pengurus Provinsi (Pengprov) setempat, dibawah naungan KONI/KOI sebagai supervisinya.
"Persiapan timnas menghadapi Sea Games 201, akan dipegang oleh KONI/KOI," tegasnya.
Meski masa jabatan Nurdin sebagai ketua umum PSSI belum sah berakhir, namun Andi mengatakan sudah tidak mengakuinya lagi sebagai pemimpin tertinggi sepakbola tanah air.
Hal tersebut juga dilandasi Kongres PSSI 2011/Riau yang diambil alih oleh 78 pemilik suara sah Kongres PSSI.
"Kongres PSSI 2011/Riau, adalah sah karena yang menjalankannya adalah pengurus PSSI (Pemilik klub dan Pengprov) juga meski tanpa dihadiri Nurdin Halid," tutupnya. (bola/esa)
Langkah Kemenpora tersebut didasari keukeuhnya Nurdin Halid dalam mempertahankan posisinya. Kemenpora menilai Nurdin Halid sudah gagal dalam mengurus organisasinya.
"Untuk membekukannya, pemerintah segera mengambil semua aset yang selama ini digunakan PSSI. Selain itu, kami akan menghentikan kucuran dana kepada PSSI," terang Kemenpora, Andi A.Mallarangeng, kepada para wartawan dikantornya, Senayan, Jakarta, Senin (28/3).
Tidak cukup sampai disitu, Andi juga akan segara memberikan mandat kepada KONI/KOI untuk menjalankan persiapan tim nasional yang selama ini di emban Nurdin Halid dan kawan-kawan.
Termasuk untuk menjalankan kompetisi Indonesia Super Liga (ISL), Divisi Utama, Divisi 1, Divisi 2, dan Divisi 3, pengelola akan diberikan kepada Pengurus Provinsi (Pengprov) setempat, dibawah naungan KONI/KOI sebagai supervisinya.
"Persiapan timnas menghadapi Sea Games 201, akan dipegang oleh KONI/KOI," tegasnya.
Meski masa jabatan Nurdin sebagai ketua umum PSSI belum sah berakhir, namun Andi mengatakan sudah tidak mengakuinya lagi sebagai pemimpin tertinggi sepakbola tanah air.
Hal tersebut juga dilandasi Kongres PSSI 2011/Riau yang diambil alih oleh 78 pemilik suara sah Kongres PSSI.
"Kongres PSSI 2011/Riau, adalah sah karena yang menjalankannya adalah pengurus PSSI (Pemilik klub dan Pengprov) juga meski tanpa dihadiri Nurdin Halid," tutupnya. (bola/esa)