Jakarta - Kubu Nurdin Halid menyatakan akan tetap bertahan di kantor Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di kawasan Pintu X-X1 Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. "PSSI (berkantor) di sini tidak gratis. Jadi, tidak bisa digusur begitu saja," kata Direktur Hukum dan Peraturan PSSI Max Boboy di Jakarta kemarin.
Max Boboy sudah menerima surat perintah pengosongan itu dari Direktur Pengelola dan Pengembangan GBK Mahfudin Nigara kemarin. Dalam surat yang ditandatangani Direktur Utama GBK Bambang Prajitno itu disampaikan bahwa soal perizinan penggunaan kantor akan dibahas kemudian.
Surat itu dikirim untuk menindaklanjuti keputusan pemerintah yang disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng bahwa Nurdin Halid dan Nugraha Besoes tidak diakui lagi sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum PSSI pusat. Keputusan itu diambil pemerintah setelah kongres di Riau, Pekanbaru, 26 Maret lalu, berlangsung ricuh.
Dua hari lalu Andi Mallarangeng melarang Nurdin Halid dan kroninya berkantor di Pintu X-X1 dan menyatakan tempat ini harus segera dikosongkan. "Itu milik pemerintah. Mereka tidak bisa lagi menggunakan fasilitas itu," kata Andi.
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Togar Manahan Nero, menegaskan bahwa PSSI tidak akan pindah. "Saya datang melihat-lihat dan semuanya kerja normal seperti biasa," kata Togar. Menurut dia, pelayanan untuk sepak bola tidak bisa dihentikan. "Kepengurusan tetap bekerja."
Dia membantah adanya pindahan besar-besar yang dilakukan PSSI. "(Yang ada) hanya pemindahan dokumen tidak terpakai."
Kuasa hukum Nurdin, Indra Sahnun Lubis, menilai upaya pemerintah menghentikan segala aktivitas PSSI di kompleks GBK tidak adil karena ikatan kontraknya baru akan selesai 30 Mei 2011 mendatang. "Jangan bertindak tidak sesuai hukum, dong," katanya. Ia berencana melayangkan gugatan hukum atas sikap pemerintah tersebut.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia/Komite Olimpiade Indonesia (KONI/KOI) Rita Subowo dan Ketua Kehormatan PSSI Agum Gumelar dijadwalkan akan mengadakan kunjungan ke kantor PSSI di Pintu X-XI hari ini.
Sampai kemarin Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) belum mengumumkan keputusannya mengenai kemelut PSSI. "FIFA tidak gampang mengeluarkan keputusannya karena harus diambil secara kolektif melalui rapat Komite Eksekutif FIFA atau Komite Darurat FIFA. Kemungkinan (keputusannya) pekan depan," kata Ketua Komisi Bidang Olahraga dan Hukum KOI, Timbul Thomas Lubis.
Sebanyak 78 dari 100 pemilik suara PSSI yang tetap menggelar kongres di Pekanbaru itu terus berkorespondensi dengan FIFA. "Kami mengirim hasil kongres di Pekanbaru, pernyataan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, serta jadwal persiapan Komite Pemilihan menggelar Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI," kata Timbul. Menpora mendukung kongres dari 78 pemilik suara itu.
Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Djoko Susilo, menyatakan siap memfasilitasi kontak dengan FIFA. "Siapa pun itu, kami siap memfasilitasi," kata Djoko. Ia dan Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo, pada kesempatan terpisah, sudah bertemu dengan Presiden FIFA Sepp Blatter di markas badan sepak bola dunia itu di Zurich, Swiss, beberapa waktu lalu terkait dengan kemelut PSSI. "Mereka (FIFA) baru akan menggelar rapat Kamis ini atau Jumat waktu Indonesia," katanya.
Max Boboy sudah menerima surat perintah pengosongan itu dari Direktur Pengelola dan Pengembangan GBK Mahfudin Nigara kemarin. Dalam surat yang ditandatangani Direktur Utama GBK Bambang Prajitno itu disampaikan bahwa soal perizinan penggunaan kantor akan dibahas kemudian.
Surat itu dikirim untuk menindaklanjuti keputusan pemerintah yang disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng bahwa Nurdin Halid dan Nugraha Besoes tidak diakui lagi sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum PSSI pusat. Keputusan itu diambil pemerintah setelah kongres di Riau, Pekanbaru, 26 Maret lalu, berlangsung ricuh.
Dua hari lalu Andi Mallarangeng melarang Nurdin Halid dan kroninya berkantor di Pintu X-X1 dan menyatakan tempat ini harus segera dikosongkan. "Itu milik pemerintah. Mereka tidak bisa lagi menggunakan fasilitas itu," kata Andi.
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Togar Manahan Nero, menegaskan bahwa PSSI tidak akan pindah. "Saya datang melihat-lihat dan semuanya kerja normal seperti biasa," kata Togar. Menurut dia, pelayanan untuk sepak bola tidak bisa dihentikan. "Kepengurusan tetap bekerja."
Dia membantah adanya pindahan besar-besar yang dilakukan PSSI. "(Yang ada) hanya pemindahan dokumen tidak terpakai."
Kuasa hukum Nurdin, Indra Sahnun Lubis, menilai upaya pemerintah menghentikan segala aktivitas PSSI di kompleks GBK tidak adil karena ikatan kontraknya baru akan selesai 30 Mei 2011 mendatang. "Jangan bertindak tidak sesuai hukum, dong," katanya. Ia berencana melayangkan gugatan hukum atas sikap pemerintah tersebut.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia/Komite Olimpiade Indonesia (KONI/KOI) Rita Subowo dan Ketua Kehormatan PSSI Agum Gumelar dijadwalkan akan mengadakan kunjungan ke kantor PSSI di Pintu X-XI hari ini.
Sampai kemarin Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) belum mengumumkan keputusannya mengenai kemelut PSSI. "FIFA tidak gampang mengeluarkan keputusannya karena harus diambil secara kolektif melalui rapat Komite Eksekutif FIFA atau Komite Darurat FIFA. Kemungkinan (keputusannya) pekan depan," kata Ketua Komisi Bidang Olahraga dan Hukum KOI, Timbul Thomas Lubis.
Sebanyak 78 dari 100 pemilik suara PSSI yang tetap menggelar kongres di Pekanbaru itu terus berkorespondensi dengan FIFA. "Kami mengirim hasil kongres di Pekanbaru, pernyataan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, serta jadwal persiapan Komite Pemilihan menggelar Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI," kata Timbul. Menpora mendukung kongres dari 78 pemilik suara itu.
Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Djoko Susilo, menyatakan siap memfasilitasi kontak dengan FIFA. "Siapa pun itu, kami siap memfasilitasi," kata Djoko. Ia dan Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo, pada kesempatan terpisah, sudah bertemu dengan Presiden FIFA Sepp Blatter di markas badan sepak bola dunia itu di Zurich, Swiss, beberapa waktu lalu terkait dengan kemelut PSSI. "Mereka (FIFA) baru akan menggelar rapat Kamis ini atau Jumat waktu Indonesia," katanya.