Nugraha Besoes mundur dari jabatan Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Senin (11/4). Posisi yang ditinggalkannya digantikan oleh CEO Badan Liga Indonesia, Joko Driyono.
“Semua sudah selesai. Yang terpenting demi kemajuan sepak bola Indonesia,” kata Nugraha. Direktur Media PSSI, Barry Sihotang, mengatakan pengunduran diri Nugraha karena terpaksa. “Dipaksa mundur,” katanya. (RINA WIDIASTUTI)
"Hari ini saya menandatangani surat keputusan non aktif Nugraha Besoes berdasarkan surat pengunduran diri beliau. Dan mengangkat Joko Driyono sebagai acting Sekjen PSSI," kata Ketua Komite Normalisasi PSSI Agum Gumelar di kantor PSSI.
Agum juga menunjuk Staf Ahli Menteri Pemuda dan Olahraga, Johar Arifin, sebagai wakil Sekretaris Jenderal PSSI. Wakil Ketua Badan Pelaksana Program Indonesia Emas (Prima) tersebut membantu pekerjaan Joko.
Nugraha Besoes menjabat Sekretaris Jenderal PSSI selama lima periode. Dua periode ketika PSSI dipimpinan Kardono (1983-1991), sekali ketiga masa Azwar Anas (1991-1999), dan dua periode bersama Nurdin Halid (sejak 2003).
"Kita harus menghargai, selama ini beliau sudah bekerja keras," kata mantan Ketua Umum PSSI 1999-2003 ini. Agum menilai selama berada di bawah kendali Nugraha, kinerja sekretariatan berjalan lancar. "Mari kita lihat jasa-jasa itu," ujarnya.
Agum menegaskan bahwa Komite Normalisasi tidak memecat Nugraha. “Komite Normalisasi tidak berwenang memecat orang,” katanya. Agum mengantarkan Nugraha keluar dari kantor PSSI menuju mobilnya, menjelang waktu salat magrib.
Nugraha masih menyempatkan diri menyalami sejumlah awak media yang menyambanginya. Tidak seperti biasanya, pria yang Juli nanti genap berusia 60 tahun ini enggan banyak kometar.Nugraha Besoes menjabat Sekretaris Jenderal PSSI selama lima periode. Dua periode ketika PSSI dipimpinan Kardono (1983-1991), sekali ketiga masa Azwar Anas (1991-1999), dan dua periode bersama Nurdin Halid (sejak 2003).
"Kita harus menghargai, selama ini beliau sudah bekerja keras," kata mantan Ketua Umum PSSI 1999-2003 ini. Agum menilai selama berada di bawah kendali Nugraha, kinerja sekretariatan berjalan lancar. "Mari kita lihat jasa-jasa itu," ujarnya.
Agum menegaskan bahwa Komite Normalisasi tidak memecat Nugraha. “Komite Normalisasi tidak berwenang memecat orang,” katanya. Agum mengantarkan Nugraha keluar dari kantor PSSI menuju mobilnya, menjelang waktu salat magrib.
“Semua sudah selesai. Yang terpenting demi kemajuan sepak bola Indonesia,” kata Nugraha. Direktur Media PSSI, Barry Sihotang, mengatakan pengunduran diri Nugraha karena terpaksa. “Dipaksa mundur,” katanya. (RINA WIDIASTUTI)