Tim nasional senior memetik hasil seri 1-1 dalam laga ujicoba menghadapi timnas U-23. Anak buah Wim Rijsbergen sempat ketinggalan 0-1 dahulu sebelum diselamatkan penalti Bambang Pamungkas.
Dalam pertandingan di Stadion Manahan, Solo, Kamis (18/8/2011) malam WIB tersebut, timnas U-23 memimpin 1-0 di babak pertama lewat gol Septyahadi. Timnas senior membalas di pertengahan babak kedua melalui penalti Bambang Pamungkas.
Di babak kedua, tim besutan Wim Rijsbergen berhasil menunjukkan permainan yang lebih menggigit. Okto Maniani berhasil membuat permainan skuad Garuda senior semakin hidup. Sementara itu anak asuh Rahmad Darmawan juga tampil dengan percaya diri.
Skor 1-1 bertahan hingga pertandingan ditutup. Selanjutnya timnas senior akan berujicoba melawan Palestina pada 22 Agustus mendatang di Solo.
Jalannya Pertandingan
Di menit-menit awal pertandingan kedua tim bermain terbuka. Namun kedua kesebelasan banyak melakukan salah umpan yang membuat tak satupun ancaman serius datang ke gawang Kurnia Meiga maupun Andri Tani Adyaksa
Peluang pertama dalam pertandingan tersebut tercipta saat tendangan Firman Utina di muka kotak penalti melayang tinggi. Sementara di menit 13 tandukan Hamka Hamzah meneruskan tendangan sudut cuma menyasar ke sisi atas jala gawang.
Dua menit kemudian Boaz Solossa melakukan kerjasama satu-dua dengan Cristian Gonzales, berhasil melakukan penetrasi ke kotak penalti sepakan striker asa Papua itu melayang tinggi.
Namun di menit 25 gawang timnas senior justru bobol. Dari serangan balik di sisi kanan pertahanan timnas senior, Septyahadi melepaskan tendangan keras menggunakan kaki kirinya dan berhasil mengarahkan bola ke sudut atas gawang Kurnia Meiga.
Timnas senior kemudian punya dua peluang bikin gol. Yang pertama adalah tandukan M Ridwan dalam posisi tidak terkawal namun gagal menemui sasaran, sementara sepakan Boaz saat menusuk ke kotak penalti tipis menyamping di tiang jauh.
Timnas U-23 malah nyaris menambah keunggulan menjadi 2-0 di menit 36 ketika tendangan keras Imanuel Wanggai diblok Meiga.
Di babak kedua, pelatih Wim Rijsbergen mengganti seluruh pemainnya, dengan memasukkan pemain seperti Irfan Bachdim dan Bambang Pamungkas. Sementara pelatih Rahmad Darmawan memasukkan sejumlah pemain salah satunya pemain naturalisasi Diego Michiels.
Empat menit babak kedua berjalan, timnas senior punya kans. Umpan silang Irfan Bachdim disambut oleh Bepe namun upayanya masih melambung. Tendangan bebas pemain bernomor 20 itu di menit ke-55 masih bisa ditepis kiper Adyaksa.
Bepe akhirnya berhasil menjebol gawang lawan melalui eksekusi penalti saat laga berjalan satu jam. Sebelumnya wasit Oki Dwi Putra menunjuk titik putih karena Jajang Mulyana handsball di kotak terlarang.
Menit ke-65, kiper timnas senior I Made Wirawan berhasil mengamankan sebuah umpan terobosan sebelum sempat dikejar oleh Patrick Wanggai.
Tiga menit berselang, I Made Wirawan kembali menyelamatkan gawangnya, kali ini dengan menepis tendangan Ramdhani Lestaluhu.
Tendangan Bepe seperempat jam menuju akhir pertandingan masih terlalu lemah sehingga berhasil ditangkap dengan mudah oleh Adyaksa.
Selanjutnya umpan dari Irfan Bachdim disambut Ferdinand Sinaga, namun masih bisa dihentikan oleh Adyaksa.
Dua menit menuju bubaran, timnas U-23 memiliki peluang matang. Berawal dari serangan balik, Ramdhani Lestalihu yang tak terkawal melepas tembakan datar yang masih tipis di samping gawang I Made Wirawan.
( nar / krs )
Dalam pertandingan di Stadion Manahan, Solo, Kamis (18/8/2011) malam WIB tersebut, timnas U-23 memimpin 1-0 di babak pertama lewat gol Septyahadi. Timnas senior membalas di pertengahan babak kedua melalui penalti Bambang Pamungkas.
Di babak kedua, tim besutan Wim Rijsbergen berhasil menunjukkan permainan yang lebih menggigit. Okto Maniani berhasil membuat permainan skuad Garuda senior semakin hidup. Sementara itu anak asuh Rahmad Darmawan juga tampil dengan percaya diri.
Skor 1-1 bertahan hingga pertandingan ditutup. Selanjutnya timnas senior akan berujicoba melawan Palestina pada 22 Agustus mendatang di Solo.
Jalannya Pertandingan
Di menit-menit awal pertandingan kedua tim bermain terbuka. Namun kedua kesebelasan banyak melakukan salah umpan yang membuat tak satupun ancaman serius datang ke gawang Kurnia Meiga maupun Andri Tani Adyaksa
Peluang pertama dalam pertandingan tersebut tercipta saat tendangan Firman Utina di muka kotak penalti melayang tinggi. Sementara di menit 13 tandukan Hamka Hamzah meneruskan tendangan sudut cuma menyasar ke sisi atas jala gawang.
Dua menit kemudian Boaz Solossa melakukan kerjasama satu-dua dengan Cristian Gonzales, berhasil melakukan penetrasi ke kotak penalti sepakan striker asa Papua itu melayang tinggi.
Namun di menit 25 gawang timnas senior justru bobol. Dari serangan balik di sisi kanan pertahanan timnas senior, Septyahadi melepaskan tendangan keras menggunakan kaki kirinya dan berhasil mengarahkan bola ke sudut atas gawang Kurnia Meiga.
Timnas senior kemudian punya dua peluang bikin gol. Yang pertama adalah tandukan M Ridwan dalam posisi tidak terkawal namun gagal menemui sasaran, sementara sepakan Boaz saat menusuk ke kotak penalti tipis menyamping di tiang jauh.
Timnas U-23 malah nyaris menambah keunggulan menjadi 2-0 di menit 36 ketika tendangan keras Imanuel Wanggai diblok Meiga.
Di babak kedua, pelatih Wim Rijsbergen mengganti seluruh pemainnya, dengan memasukkan pemain seperti Irfan Bachdim dan Bambang Pamungkas. Sementara pelatih Rahmad Darmawan memasukkan sejumlah pemain salah satunya pemain naturalisasi Diego Michiels.
Empat menit babak kedua berjalan, timnas senior punya kans. Umpan silang Irfan Bachdim disambut oleh Bepe namun upayanya masih melambung. Tendangan bebas pemain bernomor 20 itu di menit ke-55 masih bisa ditepis kiper Adyaksa.
Bepe akhirnya berhasil menjebol gawang lawan melalui eksekusi penalti saat laga berjalan satu jam. Sebelumnya wasit Oki Dwi Putra menunjuk titik putih karena Jajang Mulyana handsball di kotak terlarang.
Menit ke-65, kiper timnas senior I Made Wirawan berhasil mengamankan sebuah umpan terobosan sebelum sempat dikejar oleh Patrick Wanggai.
Tiga menit berselang, I Made Wirawan kembali menyelamatkan gawangnya, kali ini dengan menepis tendangan Ramdhani Lestaluhu.
Tendangan Bepe seperempat jam menuju akhir pertandingan masih terlalu lemah sehingga berhasil ditangkap dengan mudah oleh Adyaksa.
Selanjutnya umpan dari Irfan Bachdim disambut Ferdinand Sinaga, namun masih bisa dihentikan oleh Adyaksa.
Dua menit menuju bubaran, timnas U-23 memiliki peluang matang. Berawal dari serangan balik, Ramdhani Lestalihu yang tak terkawal melepas tembakan datar yang masih tipis di samping gawang I Made Wirawan.
( nar / krs )