Uji coba terakhir tim nasional (timnas) Indonesia sebelum menghadapi Iran dilaksanakan malam ini. Yordania siap menguji lini belakang skuad Merah Putih pada pertandingan di Stadion Internasional Amman.
Pelatih Timnas Wim Rijsbergen membawa misi khusus.Misi itu adalah memantapkan kinerja lini belakang skuad Merah Putih yang dinilai sang arsitek masih belum terlalu maksimal. Dengan membawa target meraih minimal satu poin dari Iran pada 2 September mendatang,tentu Wim ingin preparedengan kekuatan anak asuhnya di laga pemanasan terakhir.
Pelatih Timnas Wim Rijsbergen membawa misi khusus.Misi itu adalah memantapkan kinerja lini belakang skuad Merah Putih yang dinilai sang arsitek masih belum terlalu maksimal. Dengan membawa target meraih minimal satu poin dari Iran pada 2 September mendatang,tentu Wim ingin preparedengan kekuatan anak asuhnya di laga pemanasan terakhir.
Untuk itu, pertahanan adalah fokus yang akan dibenahi Wim.Laga ini sebagai evaluasi terakhir timnas. ”Saat bertemu Yordania,kami akan mencoba strategi bertahan dan memanfaatkan counter attack.Kami menekankan perbaikan di lini pertahanan dan sektor penjaga gawang,”kata Asisten Pelatih Timnas Liestiadi.
Hasil imbang saat dijamu Iran bisa dikatakan menjadi hasil maksimal jika benar-benar bisa diraih skuad Merah Putih. Hasil yang akan didapat saat bertandang ke markas Ali Karimi dkk jadi penambah semangat juang Firman Utina dkk saat bertemu dua rival lain,Bahrain dan Qatar.
”Curi poin adalah hasil yang sangat bagus.Apa pun hasil dari Iran, akan sangat memengaruhi pertandingan-pertandingan selanjutnya timnas,”lanjut pria asal Medan itu. Dari semua persiapan yang ada,Wim menilai jika kondisi fisik punggawa timnas sudah lebih baik dari sebelumnya.
Namun, apakah kenaikan tersebut signifikan, pelatih asal Belanda tersebut belum bisa memaparkannya lebih lanjut. ”Kondisi fisik pemain mengalami peningkatan.Berapa persennya, tidak bisa saya pastikan karena sejumlah pemain masih menjalani ibadah puasa,” kata pelatih yang sebelumnya membesut PSM Makassar itu.
Wim pun berharap jika peningkatan kondisi fisik pemain bisa terlihat saat timnas melakoni uji coba kontra Yordania. Performa skuad Merah Putih bisa maksimal atau tidak saat bertemu Iran,bisa dibilang bakal tergantung saat timnas bertemu Yordania.
”Kami akan melihat kondisi pemain saat bermain dengan Yordania.Untuk itu,bisa dilihat berapa kekuatan pemain saat bertemu Iran nantinya.Semua akan terlihat seberapa kekuatan timnas,apakah bisa bermain efektif selama 90 menit atau tidak,” ungkap sang arsitek.
Keinginan Wim agar lini belakangnya mendapat ”pelajaran”saat menghadapi Yordania tampaknya tak bertepuk sebelah tangan.Skuad Al-Nashama,julukan Yordania,juga tengah memantapkan lini depannya. Pelatih Yordania Adnan Hamad bahkan memanggil striker berpengalaman Mahmoud Shelbaieh.
Meski sudah 31 tahun, juru gedor milik Al- Wahdat merupakan pemain depan yang licin dan selalu menjadi andalan lini depan negaranya. Adnan yang berpaspor Irak juga memanggil pemain belakang senior Yordania Hatem Aqel.Di kompetisi domestik,Aqel dan Shelbaieh tampil memukau sehingga membuat Adnan memaksimalkan dua pemain senior itu di laga ini.
Apalagi,skuad Al-Nashama juga bersiap di kualifikasi babak ketiga Pra-Piala Dunia (PPD) 2014 Zona Asia. Tergabung di Grup A,Yordania akan menghadapi Irak di laga pembuka. ”Kami butuh pengalaman untuk menghadapi perjuangan ini.Dua pemain itu mampu memberikan harapan ini dan kami akan memaksimalkan mereka,”tandas Adnan kepada thejordantimes,kemarin. decky irawan jasri/estu santoso