Tudingan Sekretaris Umum PSSI Nugraha Besoes bahwa LPI tak ubahnya banci ditanggapi dingin oleh klub-klub peserta kompetisi yang digagas Arifin Panigoro tersebut. Mereka tetap bergeming dengan keputusan mereka sebelumnya.
Seperti dikutip dari detik, pelatih Persema Malang, Timo Scheunemann hanya tertawa menanggapi sikap PSSI tersebut. "Biar saja mereka bilang apa," tuturnya.
"Saya belum tahu kalau ada sanksi dari PSSI, namun andaikan ada terus mau diapakan. Saya ini memiliki kontrak dengan Persema, bukan PSSI. Kalau Persema yang menjatuhkan sanksi baru benar, tapi kalau PSSI, rasanya tidak logis," imbuh pelatih berdarah Jerman ini.
Lebih lanjut, Timo menilai LPI merupakan wadah terbaik saat ini untuk memajukan sepak bola di tanah air. Melalui LPI klub diciptakan bisa mandiri tanpa tergantung dengan sumber dana dari APBD.
"Sepak bola jadi tidak profesional, banyak intrik di dalamnya, karena tercampur kepentingan politik. APBD sendiri adalah uang rakyat, yang seharusnya untuk mensejahterakan rakyat," bebernya.
Sementara itu, CEO Bandung FC, M.Kusnaeni menilai bahwa saat ini PSSI sedang kalap. Karena itu, dia merasa tidak perlu menanggapi pernyataan - pernyataan PSSI.
"Terus terang saya bingung, kenapa PSSI sewot banget dengan LPI. Begitu kelihatan kalap. Maka dari itu kami tidak merasa perlu menanggapi. Kami fokus saja ke persiapan tim," ujar pria yang akrab disapa Bung Kus itu. (detik/den)
30 Des 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)