Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husin mengatakan kompetisi liga super Indonesia (LSI) dan liga prima Indonesia (LPI) yang saat ini bergulir akan dibubarkan. Sebagai gantinya akan dibuat kompetisi dengan format baru.
"Dua kompetisi yang ada sekarang (LPI dan LSI) akan selesai Juli, kemudian dibubarkan. Namanya diganti dengan satu kompetisi baru yang rencana akan dimulai pada Januari atau Februari," katanya seusai bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, Jumat, 8 Juni 2012.
Namun Djohar belum merinci detail format kompetisi baru tersebut. Ini karena persoalan ini belum dibicarakan dan akan didiskusikan dulu dengan tim satuan tugas Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
"Masih ada waktu untuk mempersiapkannya (kompetisi). Nanti akan dibicarakan sambil jalan bersama komite gabungan yang dibentuk satuan tugas AFC dan FIFA," Djohar menambahkan.
Deputi Sekretaris Jenderal PSSI bidang Kompetisi, Saleh Ismail Mukaddar, sebelumnya sempat melontarkan kemungkinan format kompetisi musim depan, seperti dengan mengambil beberapa klub yang ada di posisi atas pada dua kompetisi dan disatukan dalam satu kompetisi bersama musim depan.
Namun saat itu Saleh tidak menyebut berapa jumlah tim yang akan diambil dari masing-masing kompetisi. "Mungkin bisa delapan tim teratas di masing-masing kompetisi. Tapi nanti akan dibicarakan lagi," katanya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng menyambut baik rencana penyatuan dua kompetisi tersebut. Sejak dualisme kompetisi terjadi, pemerintah melalui Kemenpora memang berharap semua pemain, baik pemain LPI atau LSI, bisa memperkuat timnas tanpa diskriminasi. "Jadi, semua pemain bisa bergabung memperkuat timnas," kata Menteri Andi.
Ketika ditanya kemungkinan pemerintah akan kembali mengucurkan dana untuk operasional timnas, Andi menjawab diplomatis. "Jika bersatu, tentu pemerintah mau fasilitasi (kucurkan dana). tapi kami ingin melihat terlebih dahulu apakah kesepakatan yang sudah dibuat di Kuala Lumpur kemarin bisa dijalankan secara konsisten oleh semua pihak," katanya.
"Dua kompetisi yang ada sekarang (LPI dan LSI) akan selesai Juli, kemudian dibubarkan. Namanya diganti dengan satu kompetisi baru yang rencana akan dimulai pada Januari atau Februari," katanya seusai bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, Jumat, 8 Juni 2012.
Namun Djohar belum merinci detail format kompetisi baru tersebut. Ini karena persoalan ini belum dibicarakan dan akan didiskusikan dulu dengan tim satuan tugas Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
"Masih ada waktu untuk mempersiapkannya (kompetisi). Nanti akan dibicarakan sambil jalan bersama komite gabungan yang dibentuk satuan tugas AFC dan FIFA," Djohar menambahkan.
Deputi Sekretaris Jenderal PSSI bidang Kompetisi, Saleh Ismail Mukaddar, sebelumnya sempat melontarkan kemungkinan format kompetisi musim depan, seperti dengan mengambil beberapa klub yang ada di posisi atas pada dua kompetisi dan disatukan dalam satu kompetisi bersama musim depan.
Namun saat itu Saleh tidak menyebut berapa jumlah tim yang akan diambil dari masing-masing kompetisi. "Mungkin bisa delapan tim teratas di masing-masing kompetisi. Tapi nanti akan dibicarakan lagi," katanya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng menyambut baik rencana penyatuan dua kompetisi tersebut. Sejak dualisme kompetisi terjadi, pemerintah melalui Kemenpora memang berharap semua pemain, baik pemain LPI atau LSI, bisa memperkuat timnas tanpa diskriminasi. "Jadi, semua pemain bisa bergabung memperkuat timnas," kata Menteri Andi.
Ketika ditanya kemungkinan pemerintah akan kembali mengucurkan dana untuk operasional timnas, Andi menjawab diplomatis. "Jika bersatu, tentu pemerintah mau fasilitasi (kucurkan dana). tapi kami ingin melihat terlebih dahulu apakah kesepakatan yang sudah dibuat di Kuala Lumpur kemarin bisa dijalankan secara konsisten oleh semua pihak," katanya.